JENIS – JENIS METODE PEMBELAJARAN AUD DAN
KRITERIA PEMILIHANNYA
Anggota
kelompok 3:
14111241009 Widy Ayuningsih
14111241018 Yulia Stifani
14111241031 Rika Nurbaetika
14111241042 Evania Istiqomah
14111241051 Salsa Rosalina
14111241054 Lestari Widaningtyas
PENDIDIKAN GURU PNDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
JENIS
– JENIS METODE PEMBELAJARAN AUD
1.
Metode Role Playing
Metode Role Playing
adalah metode dengan permainan yang dilakukan oleh murid (anak) tentang suatu
situasi. Kegiatan tersebut biasanya berlangsung spontan, tanpa dipersiapkan
atau dilatih terlebih dahulu, juga dilaksanakan tanpa menggunakan kostum atau
naskah cerita tertentu.
Kelebihan metode role playing:
a.
Murid bebas mengambil
keputusan dan berekspresi secara utuh.
a.
Permainan merupakan
permainan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
b.
Anak akan terlatih untuk
berinisiatif dan bertindak kreatif.
c.
Bakat yang terdapat pada
anak dapat dipupuk sehingga dimungkinkan munculnya bibit seni.
d.
Kerjasama antar pemain
(anak-anak) dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
e.
Murid memperoleh
kebiasaan untuk menerima dan membagi taggungjawab sesamanya.
f.
Bahasa lisan murid dapat
dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
g.
Guru dapat mengevaluasi
pemahaman tiap murid melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
h.
Permainan merupakan
pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
Pada
pembelajaran anak usia dini, metode role playing merupakan metode yang sangat
menyenangkan sehingga mampu digunakan untuk menstimulasi perkembangan anak.
Metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu:
a.
membutuhkan waktu yang
cukup lama sehingga mungkin akan membuyarkan konsentrasi anak.
b.
metode ini membutuhkan
ruang yang cukup luas agar anak bebas bergerak dan berekspresi.
2.
Metode Simulasi
Secara harfiah, kata
simulasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu simulation yang berarti pekerjaan
tiruan atau menirukan. Metode simulasi merupakan metode pembelajaran dengan
cara menirukan situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau keterapilan
tertentu.
Metode pembelajaran simulasi ini
memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a.
Aktivitas simulasi
menyenangkan murid sehingga mereka secara wajar terdorong untuk berpartisipasi.
b.
Menggalakkan guru untuk
mengembangkan aktivitas simulasi sendirri tanpa bantuan murid.
c.
Memungkinkan eksperimen
tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
d.
Mengurangi hal-hal yang
terlalu abstrak, sebab dikerjakan dalam betuk aktivitas.
e.
Tidak memerlukan
kemampuan berkomunikasi secara pelik dalam banyak hal, murid dapat berbuat dengan pengarahan yang sederhana.
f.
Interaksi antar murid
memungkinkan timbulnya keakraban.
g.
Strategi ini menimbulkan
respons yang positif bagi murid yang lamban, kurang cakap, dan kurang
motivasinya.
h.
Simulasi melati murid
agar mampu berpikir kritis.
Kekurangan:
a.
Efektivitasnya dalam
memajukan proses belajar mengajar belum terbukti secara ilmiah.
b.
Terlalu mahal, misalnya
jika membuat simulasi hanya untuk memotivasi.
c.
Elemen-elemen penting
sering belum ikut terlibat.
d.
Mengharuskan adanya
pengelompokkan murid yang fleksibel.
e.
Membutuhkan banyak
imanjinasi dari guru dan murid
f.
Menghendaki hubungan yang
inovatif natara guru dan murid
g.
Sering mendapatkan kritik
dari orang tua karena aktivitas ini sangat mirip dengan keadaan sebenarnya,
sehingga orang tua menjadi panik.
Menurut jurnal:
Terdapat
beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di
antaranya adalah:
a.
Simulasi dapat dijadikan
sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b.
Simulasi dapat
mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi
siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik
yang
disimulasikan.
c.
Simulasi dapat memupuk
keberanian dan percaya diri siswa.
d.
Memperkaya pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi
berbagai situasi sosial yang problematis.
e.
Simulasi dapat
meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di
samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan,
di
antaranya:
a.
Pengalaman yang diperoleh
melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan
kenyataan di lapangan.
b.
Pengelolaan yang kurang
baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c.
Faktor psikologis seperti
rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa
dalam
melakukan simulasi.
Tujuan
Metode simulasi menurut jurnal:
Metode
simulasi bertujuan untuk:
1)
melatih keterampilan
tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari,
2)
memperoleh pemahaman
tentang suatu konsep atau prinsip,
3)
melatih memecahkan
masalah,
4)
meningkatkan keaktifan
belajar,
5)
memberikan motivasi
belajar kepada siswa,
6)
melatih siswa untuk
mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,
7)
menumbuhkan daya kreatif
siswa, dan
8)
melatih siswa untuk
mengembangkan sikap toleransi.
3.
Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif,
sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi
tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses
demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi
dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
Sebagai suatu metode pembelajaran
demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
di
antaranya:
a.
Melalui metode
demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b.
Proses pembelajaran akan
lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa
yang terjadi.
c.
Dengan cara mengamati
secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori
dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode
demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:
a.
Metode demonstrasi
memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai
demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif
lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses
tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
b.
Demonstrasi memerlukan
peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode
ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c.
Demonstrasi memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk
bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan
dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
4.
Metode
Ceramah
Menurut
bahasa, ceramah berasal dari kata lego (bahasa
Latin) yang secara umum menjadi “mengajar”. Ceramah adalah sebuah bentuk
interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta
didik. Dalam pelaksanaan ceramah, untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat
menggunakan satu atau lebih media pembelajaran yang relevan dengan materi
pembelajaran. Dapat dikatakan pula bahwa metode ceramah merupakan metode
mengajar dengan cara menyampaikan informasi dan atau pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah murid yang pada umumnya mengikuti secara pasif , dengan atau
tanpa menggunakan media pembelajaran.
Metode
pembelajaran ceramah memiliki kelebihan-kelebihan, yaitu:
1.
Mudah mengkoordinasikan
tempat duduk murid.
2.
Guru mudah menguasai
kelas.
3.
Ceramah merupakan metode
yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan.
4.
Ceramah dapat menyajikan
materi pelajaran yang luas.
5.
Ceramah dapat memberikan
pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
6.
Melalui ceramah, guru
dapat mengontrol keadaan kelas.
7.
Organisasi kelas dengan
menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Di samping beberapa kelebihan di atas,
ceramah juga memiliki beberapa
kelemahan,
di antaranya:
1)
Materi yang dapat
dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai
guru.
2)
Ceramah yang tidak
disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
3)
Guru yang kurang memiliki
kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang
membosankan.
4)
Melalui ceramah, sangat
sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan
atau belum.
5. Metode
Tanya Jawab atau Bercakap-cakap
Metode
tanya jawab merupakan metode penyajian materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, baik dari guru kepada murid maupun dari murid kepada guru.
Pada tingkatan PAUD, metode tanya jawab sangat sering digunakan dan biasa
disebut sebagai metode bercakap-cakap.
Kelebihan dari metode pembelajaran
tanya jawab adalah:
a.
Pertanyaan dapat menarik
dan memusatkan perhatian murid, juga merangsang murid untuk melatih serta
mengembangkan daya pikir (termasuk daya ingat).
b.
Mengembangkan keberanian
dan keterampilan murid.
c.
Kelas lebih aktif karena
anak tidak sekedar mendengarkan saja.
d.
Memberikan kesempatan
kepada anak untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum
dimengerti oleh murid.
e.
Guru dapat mengetahui
sampai sejauh mana penangkapan murid terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
Sedangkan
kekurangan dari metode pembelajaran tanya jawab adalah:
a.
Terkadang terjadi
pembicaraan yang menyimpang dari pokok persoalan, bila pertanyaan murid
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok
pembicaraan.
b.
Membutuhkan waktu lebih
lama.
Beberapa
hal yang penting diperhatikan dalam metode tanya jawab ini antara lain:
-
Tujuan
yang akan dicapai dari metode tanya jawab
1)
Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh
siswa.
2)
Untuk merangsang siswa berfikir.
3)
Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
-
Jenis
pertanyaan
Pada
dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan
ingatan
dan pertanyaan pikiran:
1)
Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan
sudah tertanam pada siswa. Biasanya pertanyaan berpangkal kepada apa, kapan, di
mana, berapa, dan yag sejenisnya.
2)
Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana cara
berpikir anak dalam menanggapi suatu persoalan. Biasanya pertanyaan ini dimulai
dengan kata mengapa, bagaimana.
-
Teknik
mengajukan pertanyaan
Berhasil
tidaknya metode tanya jawab, sangat bergantung kepada tehnik
guru
dalam mengajukan pertanyaanya. Metode tanya jawab biasanya dipergunakan apabila:
1)
Bermaksud mengulang bahan pelajaran.
2)
Ingin membangkitkan siswa relajar.
3)
Tidak terlalu banyak siswa.
4)
Sebagai selingan metode ceramah.
6. Metode Bermain
Anak
usia dini memiliki beberapa karakteristik, yaitu : senang bermain, egosentris,
cara berpikir memusat (centralized), berpikir tak dapat balik (irreversible),
dan berpikir terarah statis. Bermain merupakan inti kegiatan di TK. Bermain
merupakan wadah bagi anak untuk merasakan berbagi pengalaman emosional seperti
senang, sedih, bergairah, kecewa, bangga, dan marah.
·
Peran dan tujuan bermain
menurut teori klasik
Teori
|
Penggagas
|
Tujuan
bermain
|
Surplus energi
|
Schiller/spencer
|
Mengeluarkan energi berlebih
|
Rekreasi
|
Lazarus
|
Memulihkan tenaga
|
Rekapitulasi
|
Hall
|
Memunculkan insting nenek moyang
|
praktis
|
gross
|
Menyempurnakan insting
|
·
Teori modern
Teori
|
Peran
bermain dalam perkembangan anak
|
psikoanalitik
|
Mengatasi pengalaman traumatik,
coping strategi (perubahan pemikiran dan perilaku untuk menghadapi tekanan
dari dalam maupun luar dirinya).
|
Kognitif-piaget
|
Melakukan konsolidasi konsep-konsep
serta ketrampilan yang telah dipelajari kemudian mempraktikannya.
|
Kognitif-vygotsky
|
Belajar dalam kaitan ZPD (Zone
Proximal Developmen; merupakan istilah vygotsky untuk serangkaian tugas yang
terlalu sulit untuk dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari
dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu)
|
Kognitif-bruner/sutton-smith
|
Memunculkan fleksibilitas perilaku
dan berpikir; imajinasi dan narasi
|
singer
|
Mengatur kecepatan stimulasi dari
dalam dan luar anak
|
·
Teori lain
Teori
|
Peran
bermain dalam perkembangan anak
|
Arousal modulation
|
Tetap membuat anak terjaga pada
tingkat optimal dengan menambah stimulasi
|
bateson
|
Meningkatkan kemampuan untuk
memahami berbagai tingkatan makna
|
Dikenal
istilah “bermain sambil belajar” bukan “belajar sambil bermain”. Istilah ini
lahir karena unsur pokok dalam dunia anak adalah bermain. Melalui permainan,
anak akan menemukan pelajaran-pelajaran yang bermakna dengan cara yang
menyenangkan. Terdapat pula pernyataan bahwa bermain merupakan metode
pembelajaran yang efektif. Selain karena hanya memerlukan sedikit atau bahkan
tanpa biaya sama sekali, bermain dapat berlangsung dengan begitu menyenangkan
bagi anak dan menampung aspirasi mereka.
Bermain
dapat digolongkan sebagai kebutuhan anak karena anak memang hidup dalam masa
bermain. Bermain juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat spontan, berfokus
pada proses, memberikan jalan secara intrinsik menyenangkan dan fleksibel.
Kriteria dalam bermain adalah memotivasi secara intrinsik, memiliki pengaruh
positif, dan tidak dikerjakan sambil lalu. Cara dalam bermain lebih diutamakan
daripada tujuannya.
Fungsi
bermain untuk AUD:
1. menirukan
apa yang dilakukan oleh orang dewasa
2. melakukan
berbagai peran yang ada dalam kehidupan nyata
3. mencerminkan
hubungan dalam keluarga dan pengalaman hidup yang nyata
4. menyalurkan
perasaan yang kuat
5. melepaskan
dorongan-dorongan yang tidak dapat diterima
6. merefleksikan
peran-peran yang biasa dilakukan
7. mencerminkan
pertumbuhan
8. memecahkan
masalah dan mencoba berbagai penyelesaian masalah
ditinjau
dari perkembangan sosial anak, bermain dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. bermain
secara soliter, anak bermain sendiri atau bisa juga dibantu oleh guru
2. bermain
secara paralel, anak bermain sendiri-sendiri secara berdampingan
3. bermain
asosiatif, anak bermain bersama dalam kelompoknya
4. bermain
secara kooperatif, anak secara aktif menggalang hubungan dengan anak-anak lain.
Ditinjau
dari dimensi kegemaran anak, bermain dibedakan menjadi :
1. bermain
bebas dan spontan, kegiatan bermain yang tidak memiliki aturan main
2. bermain
pura-pura, bermain yang menggunakan daya khayal
Adapun kelebihan
metode ini adalah:
·
Sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek
perkembangannya, baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun
perkembangan emosionalnya.
·
Dapat mendorong minat
anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia
sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus utama mereka adalah
ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun kelemahan
metode ini adalah sebagai berikut:
·
Apabila metode ini
dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan
pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam
proses bermain apalagi misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan
pembelajaran melalui metode ini.
·
Metode ini biasanya
memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan secara baik. Oleh
karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat diterapkannya metode
ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai
jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan
baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan
pembelajaran akan sulit tercapai.
7. Metode Problem Solving
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data
sampai kepada menarik kesimpulan. Berikan soal-soal yang tingkat kesulitannya
dapat disesuaikan dengan kemampuan anak. Lalu ajak anak mencari solusinya
bersama-sama.
Kelebihan
metode problem solving :
a.
metode ini dapat membuat
pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan
dunia kerja.
b.
Proses belajar mengajar
melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam
kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan
yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
c.
Metode ini merangsang
pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena
dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahannya.
Kekurangan
metode problem solving :
a.
menentukan suatu masalah
yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah
dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa,
sanagat memerlukan kemmpuan dan keterampilan guru. Sering orang beranggapan
keliru bahwa metode pemecahan masalah hanya cocok untuk SLTP, SLTA, dan PT
saja. Padahal untuk siswa SD sederajat bjuga bias dilakukan dengan tingkat
kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berfikir anak.
b.
Proses belajar mengajar
dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan
sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
c.
Mengubah kebiasaan siswa
belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar
dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang
kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan
tersendiri bagi siswa.
Langkah-langkah metode problem
solving.
1) Ada
masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai
dengan taraf kemampuannya.
2) Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain.
3) Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
4) Menguji
kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha
memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu
betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali
tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan
metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
5) Menarik
kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.
8. Metode
Sistem Regu (Team Teaching)
Team
Teaching pada dasarnya ialah metode mengajar dua
orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas
dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu regu
tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang luar
yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan metode Team Teaching.
a.
Harus ada program
pelajaran yang disusun bersama oleh team tersebut, sehingga betul betul jelas
dan terarah sesuai dengan tugas masing-masing dalam team tersebut.
b.
Membagi tugas tiap topik
kepada guru tersebut, sehingga masalah bimbingan pada siswa terarah dengan
baik.
c.
Harus dicegah jangan
sampai terjadi jam bebas akibat ketidak hadiran seseorang guru anggota tim.
Metode
ini dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan suatu kesatuan
yang dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan dan minat untuk mencapai
tujuan pengajaran tertentu dengan sistem gotong royong.
9. Metode Proyek
Metode
proyek adalah suatu proses pendidikan yang menuntut murid untuk belajar
memecahkan masalah penting berupa pekerjaan besar secara bersama-sama dalam
satu tim dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Kelebihan
:
·
Membentuk pola pikir anak
menjadi luas dan menyeluruh.
·
Membiasakan murid
untuk penerapan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan secara terpadu.
·
Kurikulum mulai menunjang
pelaksanaan metode ini.
Kekurangan
:
·
Memerlukan keahlian khusus dari guru.
·
Harus memilih topic yang
pas, fasilitas yang cukup dan sumber yang diperlukan.
·
Sering mengaburkan konsep
pokok yang sedang dibahas.
10. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen adalah penyajian materi pelajaran dengan cara murid melakukan
percobaan sehingga mereka dapat mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
Kelebihan
:
·
Membuat anak lebih
percaya atas kebearan atau kesimpulanberdasar percobaan yang dilakukannya
sendiri.
·
Anak dapat mengembangkan
sikap senang mengeksplorasi ilmu dan teknologi.
·
Membentuk manusia yang
membawa terobosan baru melalui percobaannya.
Kekurangan
:
·
Keterbatasan jumlah alat
·
Memerlukan jangka waktu
yang lama
·
Lebih sesuai untuk materi
tertentu seperti sains dan teknologi
11. Metode Pemberian Tugas
Metode
pemberian tugas adalah metode yang berupa pemberian tugas-tugas kepada murid
baik untuk dirumah atau yang dikerjakan di sekolah. Metode pemberian tugas
memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung dari guru apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat memahami
tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakn secara tuntas. Metode ini dapat
diberikan secara individu atau kelompok. Hal yang harus diperhatikan adalah
penjelasan guru terhadap anak, mengapa ia harus mengerjakan tugas tersebut.
Kejelasan penentuan batas tugas akan memperkecil kemungkinan anak
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak bermakna. Untuk mengembangkan
kemampuan mengingat, maka guru dapat memberikan tugas menghafal doa atau syair
dimulai dari bait per bait dan diulang berkali-kali sehingga anak akan hafal
keseluruhan.
Kelebihan
:
·
Pengetahuan murid dapat
diingat lebih lama.
·
Mengajarkan anak untuk
meningkatkan keberanian, mengambil inisiatif, tanggung jawab dan mandiri.
·
Anak terstimulasi
perkembangannya melalui kegiatan kegiatan dam metode ini.
Kekurangan
:
·
Seringkali ada yang mencotek
atau dikerjakan oleh orang tua.
·
Sulit memberikan tugas
yang memenuhi perbedaan individual tiap murid.
12. Metode Bercerita
Metode bercerita
merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawa
cerita kepada anak secara lisan. Kelebihan metode ini adalah :
1)
Lebih banyak hal yang
akan diserap anak karena metode cerita termasuk metode verbal.
2)
Guru lebih mudah mengatur
anak.
3)
Anak lebih senang
membayangkan ilustrasi cerita yang diberikan guru.
4)
Emosi anak lebih
terkendali.
5)
Membuat anak lebih
penasaran akan cerita yang diberikan guru.
Selain mempunyai
kelebihan, metode bercerita juga mempunyai kekurangan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1)
Guru harus memiliki
banyak referensi buku bacaan.
2)
Guru harus bisa bercerita
dengan bacaan, tanpa bacaan, maupun berimprovisasi.
3)
Guru harus bisa membawa
situasi cerita kepada anak agar anak dapat hanyut didalamnya.
13. Metode Bernyanyi
Kegiatan bernyanyi
memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak, misalnya : 1) dapat mengurangi
rasa cemas, 2) membuat anak merasa senang, 3) menimbulkan rasa percaya diri, 4)
menumbuhkan ekspresi dan kreativitas anak, 5) sebagai salah satu alat untuk
mengungkapkan emosi dan perasaan.
Bernyanyi dan musik
memiliki kaitan yang kuat. Perpaduan antara musik dan bernyanyi sangat baik
digunakan dalam proses pembelajaran karena dapat menghasilkan keseimbangan
otak. Pengalaman dalam bermusik dapat membantu mengembangkan kemmapuan daya
pikir dan bahasa anak, serta dapat dijadikan sebagai pusat lingkungan belajar
anak secara lebih menyeluruh.
14. Metode Mengucapkan Syair
Metode mengucapkan syair
adalah suatu cara menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik, yang dibuat
guru untuk sesuatu, agar dapat dipahami anak.
15. Metode Latihan (Drill)
Metode
latihan pada umumnya digunakan untuk memeperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan ini kurang
mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka hendaknya
guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode Drill.
Fungsi
:
a.
Latihan, wajar digunakan
untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan, dan
lain-lain.
b.
Untuk melatih kecakapan mental, misalnya
perhitungan penggunaan rumus-rumus, dan lain-lain.
c.
Untuk melatih hubungan,
tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik, simbul peta, dan lain-lain.
Prinsip
dan petunjuk menggunakan metode Drill.
a.
Siswa harus diberi
pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
b.
Latihan untuk pertama kalinya hendaknya
bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk
kemudian bisa lebih sempurna.
c.
Latihan tidak perlu lama
asal sering dilaksanakan.
d.
Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan
siswa.
e.
Proses latihan hendaknya
mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.
16. Metode Karyawisata
Metode
Karyawisata adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengajak murid
ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki
sesuatu. Karyawisata biasnya disebut field trip atau minitrip karena
perjlanananyang dilakukan tidak terlalu jauh dari lingkungan sekolah, atau
bahkan hanya berkeliling di lingkungan sekolah. Karyawisata dapat dilakukan
dalam waktu singkat (beberapa jam) atau cukup lama (hingga beberapa hari).
Setelah kegiatan karyawisata diharapkan guru bisa mengajarkan murid mengenai
pembuatan laporan berupa kegiatan bercakap-cakap atau tanya jawab.
Kelebihan
dari metode pembelajaran karyawisata adalah
a. Karyawisata
menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
pengajaran
b. Membuat
bahan yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat
c. Pengajaran
dapat lebih merangsang kreativitas anak
Kekurangan
dari metode karyawisata adalah
a.
Memerlukan persiapan yang
matang dan melibatkan banyak pihak.
b.
Sering kali unsur wisata
lebih dominan daripada unsur pembelajaran.
c.
Memerlukan pengawasan
yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik murid di lapangan.
Sangat
mungkin memerlukan biaya tambahan, kadang nilainya juga besar’memebutuhkan
tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan
murid, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
KRITERIA
PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN AUD
Dalam
memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program kegiatan anak di
taman kanak-kanak guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang
mendukung pemilihan metode tersebut, seperti: karakteristik tujuan kegiatan dan
karakteristik anak yang diajar.
Yang
dimaksud dengan karakteristik tujuan kegiatan adalah pengembangan kreativitas,
pengembangan bahasa, pengembangan eemosi, pengembangan motorik, dan
pengembangan nilai serta pengembangan sikap dan nilai.
Selain
dari tujuan kegiatan, karakteristik anak juga ikut menentukan pemilihan metode.
Perlu diingat oleh guru bahwa anak TK pada umumnya adalah anak yang selalu
bergerak, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan
menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi, dan
senang berbicara.
Selain
tujuan kegiatan dan karakteristik anak TK sedikitnya ada 4 faktor lain yang
ikut berpengaruh dalam pemilihan metode, yakni: kegiatan dilakukan di dalam
atau di luar kelas; keterampilan yang hendak dikembangkan melalui berbagai
kegiatan; tema yang hendak dipilih dalam kegiatan tersebut, pola kegiatan itu
sendiri.
Lampiran Foto
Metode eksperimen, proyek, pemberian tugas, karya wisata, latihan
Metode bercaka-cakap, ceramah, simulasi, role play, demonstrasi
Metode mengucapkan syair, problem solving,
bercerita,bernyanyi,bermain
Daftar
Pustaka
Moeslichatoen,
R. 2004. METODE PNGAJARAN DI TAMAN
KANAK-KANAK. Jakarta: RINEKA CIPTA
Nelva Rolina dan Muhyidin.
2014. ENSIKLOPEDIA Pendidikan Anak Usia Dini Metode & Media Pembelajaran
(jilid 4). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Surya
Dharma. 2008 STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
PEMILIHANNYA. http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2009/10/14-KODE-03-B5-Strategi-Pembelajaran-dan-Pemilihannya.pdf.(diunduh pada 18 Oktober 2016)
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2006. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Komentar
Posting Komentar